Kemarahan Presiden terhadap pembantunya, mesti dilakukan secara internal.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah video yang viral adalah sia-sia. Apa yang disampaikan Presiden Jokowi kepada menteri-menterinya dalam video tersebut terbukti 'omong doang' alias 'omdo'.
Pernyataan itu dikatakan Mardani, lantaran hingga hampir satu pekan pascavideo tersebut viral, belum ada progres yang tampak dari kinerja Kabinet Indonesia Maju (KIM). Beberapa menteri masih terlihat lambat dalam menangani Covid-19.
"Sekarang sudah lima hari ini (video marah-marah Presiden) dirilis. Ada perubahan? Saya rasa tidak. Kalau saya melihatnya sederhana, perjelas KPI semua menteri. Dari awal pendekatan yang dibuat Menkes tidak scientiest buat saya. Mensos bukannya bekerja sama dengan kepala daerah, malah aktif memberi catatan. Sekarang ini yang bekerja keras itu justru kepala daerah. Harusnya pemerintah menambahkan anggaran mereka," papar Mardani dalam diskusi daring, Jumat (3/7).
Ihwal kemarahan Presiden sendiri, sebenarnya Mardani mengapresiasi. Namun demikian, saat kemarahan itu harus dipertontonkan, anggota Komisi II DPR ini mengaku, hal itu menjadi tidak elok.
Kemarahan Presiden terhadap pembantunya, mesti dilakukan secara internal. Hal yang harus dipertontonkan masyarakat adalah sikap kebijaksanaan Presiden dalam mengakui kekurangan pemerintahan dan membuktikan hal itu dapat diperbaiki.