Motivasi ini tidak seperti yang dimiliki oleh pelaku terorisme.
Kepolisian memastikan pelaku penembakan di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mustopa NR bukan bagian dari jaringan terorisme. Hal ini diketahui berdasarkan penelusuran data yang dilakukan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Mustopa hanya ingin mendapatkan pengakuan atas dirinya sebagai wakil nabi. Motivasi ini tidak seperti yang dimiliki oleh pelaku terorisme.
“Hasil koordinasi dengan Densus 88 Polri, tersangka Mustopa tidak masuk jaringan teror,” katanya di Polda Metro Jaya, Jumat (5/5).
Hengki menyebut, keterangan tersebut diperkuat oleh pengakuan istri Mustopa. Menurut sang istri, suaminya pernah mengumpulkan sejumlah tokoh agama di Lampung pada tahun 1997.
Niatan sang suami hanya ingin mendapatkan pengakuan tersebut. Maka dari itu, ia juga mengirimkan surat dan mengirimkan ke pelbagai instansi. Mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung, MUI Lampung dan MUI Pusat.