Penyidik sudah melakukan enam kali autopsi dan memeriksa 28 saksi.
Polres Nabire meningkatkan kasus dugaan pembunuhan dokter spesialis paru dr. Mawarti Susant di rumah dinasnya daerah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire ke tahap penyidikan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady menerangkan, hingga kini proses penyidikan sudah dilakukan enam kali olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian, telah dilakukan pemeriksaan kepada 28 orang saksi.
"Sudah naik sidik dan kami tinggal menunggu hasil autopsi," ujar Benny saat dikonfirmasi Alinea.id dari Jakarta, Rabu (15/3).
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pihaknya memberikan wewenang penuh kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk mengusut kasus ini. Setelah melayat dan kembali ke Jakarta, Budi akan melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono untuk membahas langkah selanjutnya dalam penanganan kasus kematian dokter Mawarti.
"Kami sampaikan kepada keluarga bahwa Kemenkes bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan penelitian dan penyelidikan dilakukan dengan transparan, terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi mengenai kasus ini," tutur Budi saat melayat di rumah duka, Jalan Manuruki II, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/3).