Tidak menutup kemungkinan ayah dan anak yang meninggal di Parigi Moutong adalah korban kelompok Ali Kalora.
Polri membentuk tim gabungan Polda Sulawesi Tengah dan Satgas Tinombala untuk mengusut kematian anak dan ayah di Parigi Moutong.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan kematian keduanya memang akibat luka benda tajam. Hingga saat ini polisi hanya membenarkan keduanya merupakan korban peristiwa pembunuhan.
“Hasil autopsi sementara, keduanya meninggal akibat benda tajam. Itu semua nanti akan didalami Polda Sulteng dan Satgas Tinombala untuk melakukan investigasi,” kata Dedi di Humas Mabes Polri, Rabu (26/6).
Tetapi Dedi mengaku, tidak menutup kemungkinan kedua jenazah adalah korban pembunuhan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora. Namun hal itu belum dapat dipastikan.
“Tidak menutup kemungkinan, masih butuh pendalaman untuk memastikannya,” ucap Dedi.