Aksi terorisme bom bunuh diri yang terjadi secara sporadis di Surabaya dan Sidoarjo membuat kepolisian bergerak cepat.
Aksi terorisme bom bunuh diri yang terjadi secara sporadis di Surabaya dan Sidoarjo membuat kepolisian bergerak cepat.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangkap 41 terduga teroris yang diduga terkait dengan serangkaian bom bunuh diri yang menyerang sejumlah tempat di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, pada 13 - 14 Mei lalu.
"Kami bergerak cepat pasca-terjadinya serangkaian bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo pada 13 - 14 Mei lalu dan berhasil mengidentifikasi para pelaku," ujar Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat memberi sambutan dalam kegiatan Safari Ramadan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya, Kamis petang (31/5).
Dia memaparkan dari 41 terduga teroris tersebut, empat orang di antaranya ditembak mati karena berupaya melawan aparat saat hendak ditangkap.
"Satu lagi terduga teroris asal Probolinggo menyerahkan diri di kepolisian resor setempat karena hidupnya tidak tenang dan merasa dikejar-kejar," katanya.