Nasional

Positif dan negatif menggunakan AI di Pemilu 2024

Dampak negatif AI bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi di Amerika Serikat yang kebetulan juga sedang mempersiapkan pemilihan presiden.

Rabu, 22 November 2023 14:32

Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), diyakini bakal memegang peranan penting pada Pemilu 2024. Khususnya pada saat pelaksanaan kampanye.

Kehadiran AI dapat dimanfaatkan untuk mengetahui demografi, kesukaan atau tren yang bisa membuat kampanye menjadi lebih spesifik bagi para calon legislatif atau presiden. Bahkan, AI dinilai dapat berperan menaikkan engagement pemilih.

Tetapi ternyata, penggunaan AI dalam masa kampanye atau pemilu juga dapat berdampak negatif pada citra peserta pemilu. Dan itu, bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi di Amerika Serikat yang kebetulan juga sedang mempersiapkan pemilihan presiden.

Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengatakan, kalau penggunaan AI bisa berdampak positif dan negatif. Tergantung siapa yang mempergunakannya. Sepanjang 2023 ini, Mafindo sudah menemukan tiga hoaks yang diduga mempergunakan AI. Yakni, video Jokowi berpidato Mandarin, video Prabowo Subianto sedang berpidato dalam bahasa Arab, serta video Terawan promosi obat diebetes.

Kehadiran video di media sosial tersebut sempat membuat gempar masyarakat. Bahkan, pemerintah dalam hal ini Kemkominfo, langsung mengklarifikasi dengan mangategorikan video tersebut sebagai hoaks.

Hermansah Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait