Proyek food estate menjadi polemik karena Presiden Jokowi menunjuk Menhan Prabowo sebagai penanggung jawabnya.
Pada 9 Juli 2020, setibanya di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Presiden Joko Widodo langsung melanjutkan perjalanan dengan helikopter Super Puma TNI AU menuju Kabupaten Kapuas. Di sana, ia meninjau lokasi food estate atau lumbung pangan nasional. Setelah itu, ia menuju Kabupaten Pulang Pisau, yang menjadi lokasi food estate lainnya.
Presiden mengatakan, food estate perlu dibangun untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan akibat pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19), berdasarkan peringatan dari Food and Agriculture Organization (FAO).
Proyek food estate dibangun di atas lahan seluas 178.000 hektare. Tahun ini, ditargetkan 30.000 hektare selesai, dengan pembagian di Kabupaten Kapuas 20.000 hektare dan Pulang Pisau 10.000 hektare. Sementara tahap kedua ditargetkan 148.000 hektare yang akan rampung dikerjakan dalam waktu satu setengah hingga dua tahun.
Food estate merupakan salah satu program strategis nasional 2020-2024. Dalam keterangan tertulisnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, proyek lumbung pangan nasional digarap di atas kawasan aluvial pada lahan bekas gambut yang potensial seluas 165.000 hektare. Dari luas tersebut, 85.456 hektare merupakan lahan intensifikasi dan 79.142 hektare lahan ekstensifikasi.
"Targetnya proyek lumbung pangan ini dapat ditanami pada musim kedua, yakni mulai Oktober 2020 sampai Maret 2021," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Kamis (9/7).