Presiden pun mau penanganan pandemi Covid-19 tidak dikendurkan meskipun kasus harian mulai melandai.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memaksimalkan informasi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai peringatan dini dan mitigasi bencana. Pangkalnya, berbagai bencana tengah terjadi dalam beberapa waktu terakhir, seperti gempa di Cianjur dan Jawa Barat serta erupsi Gunung Semeru.
"Kita semuanya [harus] memberikan perhatian, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana," ucapnya dalam sidang kabinet paripurna (SKP), di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (6/12).
Kedua, Jokowi menyinggung soal proyeksi kondisi perekonomian 2023. Menurutnya, krisis keuangan, volume ekspor menurun, dan terganggunya ketahanan pangan berpotensi terjadi tahun depan.
"Hati-hati mengenai ini karena nanti bisa larinya pada masalah sosial dan politik. Sehingga, utamanya yang berkaitan dengan beras, betul-betul hitung-hitungannya itu, betul-betul hitung-hitungan lapangan," tuturnya.
"Jangan sampai perhitungan kita keliru sehingga kita tidak menyiapkan reserve dan pada suatu titik cadangan kita habis, dilihat oleh pedagang, dan akhirnya harga beras pasti akan naik. Ini supply dan demand pasti akan menyimpulkan itu," imbuh dia.