Presiden Jokowi memerintahkan para menteri untuk melakukan pertimbangan matang sebelum menerbitkan regulasi.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan para menterinya untuk belajar dari pemerintah Amerika Serikat sebelum menerbitkan regulasi. Hal ini bertujuan agar peraturan menteri (Permen) yang diterbitkan tidak semakin tumpang tindih dengan aturan yang telah ada.
“Kemarin Sekretaris Ross (Sekretaris Departemen Perdagangan AS, Wilbur Ross) bercerita kepada saya, di sana sekarang kalau ada menteri ingin mengeluarkan satu peraturan, dia harus mencabut dua peraturan menteri,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Terbatas dengan topik Program Cipta Lapangan Kerja di Kantor Presiden Jakarta, Senin (11/11).
Presiden mengatakan, negara sebesar AS pun melakukan pertimbangan matang sebelum menerbitkan regulasi. Karena itu, ia meminta jajarannya di Kabinet Indonesia Maju untuk melakukan serupa.
Dia berharap, perbaikan ekosistem regulasi di Indonesia dapat segera terwujud. Hal ini terutama agar mendukung penciptaan lapangan kerja.
“Di sini mestinya juga bisa melakukan itu, menteri kalau mau mengeluarkan satu Permen, nyabutnya 40 Permen, karena Permen kita di sini terlalu banyak, banyak sekali. Tolong ini nanti mulai dikaji lagi, keluar satu Permen, potong berapa Permen. Kalau AS sekali lagi, satu memotong dua,” katanya.