Proses vaksinasi Covid-19 melibatkan banyak pihak dengan prosedur ketat.
Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi mengatakan, proses pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 bukan perkara mudah. Pasalnya, program yang besar cakupannya ini mungkin pertama kalinya di Indonesia, terutama di bidang pelayanan kesehatan.
“Proses ini akan melibatkan banyak pihak, apalagi melihat alur waktu dan jumlah yang akan divaksinasi itu luar biasa besar. Tentunya semua proses ini akan mengikuti berbagai regulasi seperti, regulasi Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM), Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta dukungan aparat keamanan,” kata Soleh dalam webinar dengan tema “Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19”, diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (24/11).
Untuk itu, pemerintah memanfaatkan teknologi untuk mengotomatisasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini. Tujuan penggunaan teknologi ini adalah menghindari kesalahan serta mempercepat proses.
“Proses-proses yang sebelumnya lama seperti, proses pendaftaran dan verifikasi, bisa dilakukan secara cepat. Dan yang terakhir kita berupaya menjaga kualitas, baik itu kualitas vaksinnya maupun kualitas pelayanannya,” tambah Soleh Ayubi.
Seluruh data penerima vaksin COVID-19 prioritas, kini sedang dalam tahap pencocokan dan pengintegrasian antar kementerian dan lembaga terkait.