Sejumlah pihak seperti: KPU, Bawaslu dan Pemerintah tidak ada salahnya belajar dari pelaksanaan Reuni 212.
Reuni 212 menuai pujian dari pengamat politik. Sekalipun disusupi oleh kepentingan politik dengan munculnya spanduk dan seruan dari Rizieq Shihab untuk ganti presiden 2019, namun Reuni 212 dinilai bisa menjadi contoh dalam penyelenggaraan sebuah rapat terbuka.
Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyebut Reuni 212 bisa dijadikan role model oleh Komisi Penyelenggaraan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu atau (Bawaslu), Partai Politik hingga pemerintah dalam melaksanakan rapat terbuka. Sebab kata Emrus, kegiatan Reuni 212 berlangsung baik, tertib, aman dan teratur dengan diikuti banyak peserta.
Acara seperti: reuni, silahturahim politik, konser, perayaan pergantian akhir tahun, penyampaian aspirasi ataupun berbagai aksi yang mengikutsertakan masyarakat dalam jumlah banyak bisa mencontoh Reuni 212. Emrus juga menilai sejumlah pihak yang terlibat di dalamnya berhasil mengelolanya dengan baik dengan kerja sama antar pihak.
"Empat unsur penting sehingga pelaksanaan Reuni 212 berjalan lancar yaitu: panitia, aparat keamanan, pemerintah daerah dan media massa," kata Emrus.
Keempat unsur tersebut telah melakukan relasi kesetaraaan, kebersamaan, saling memahami serta saling menghormati tugas pokok dan fungsi tupoksi antara satu dengan lain. Sehingga tidak terjadi semacam ego sektoral yang tidak penting di antara mereka. Saran Emrus, KPU, Bawaslu, pemerintah dan politisi tidak ada salahnya bersama-sama membentuk tim pengkajian untuk mempelajari secara mendalam dan holistik terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan Reuni 212.