Untuk mengantisipasi keadaan, rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menginstruksikan agar dalam penanganan bencana alam gempa bumi tektonik di Kabupaten Cianjur jangan sampai ada warga yang terlantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.
Gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Senin (21/11), menimbulkan daya rusak luar biasa. Selain banyak merenggut korban jiwa, gempa berkekuatan M 5,6 ini juga menimbulkan banyak korban luka-luka, pengungsi, kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.
"Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur," kata Ridwan Kamil sesuai memimpin rapat koordinasi lintas sektoral penanganan kebencanaan Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11) malam.
Dalam mengantisipasi hal ini rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur.
"Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani," ujarnya.