Hingga saat ini telah terkumpul sebanyak 10 sampel DNA dari pihak keluarga korban.
Sebanyak 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Plumpang telah diserahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto Pusdokkes Polri (RS Polri Kramat Jati) untuk diidentifikasi. Dari 15 kantong jenazah, 9 di antaranya merupakan korban laki-laki, 5 korban perempuan, dan 1 kantong berisi body part atau bagian tubuh korban.
Saat ini, terdapat dua jenazah yang telah berhasil diidentifikasi. Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Hariyanto, mengungkapkan kendala yang dialami tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dalam mengetahui identitas korban.
"Kondisi korban meninggal ini sangat parah, sehingga dari ke-14 ini hanya bisa teridentifikasi 1 sidik jari. Barusan ditambah 1 lagi, sehingga ada 2 sidik jari (teridentifikasi)," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3).
Masih terdapat 12 jenazah lagi yang belum teridentifikasi. Hariyanto mengatakan, setidaknya butuh waktu sekitar lima hingga 14 hari sampai seluruh jenazah teridentifikasi.
Ia pun mengimbau agar masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa kebakaran Depo Plumpang tersebut, untuk dapat memberikan informasi ke posko DVI. Pasalnya, informasi tersebut dapat membantu tim mengidentifikasi korban melalui metode selain sidik jari, misalnya dengan menggunakan sampel DNA.