Sampah infeksius dari rumah tangga menjadi masalah dalam penanganan Covid-19. Sebab, bisa menjadi media penularan.
Siang itu, Munir menyusuri pelbak yang ada di depan blok G rumah susun sewa (rusunawa) Pesakih, Kalideres, Jakarta Barat. Petugas kebersihan itu hanya mengenakan sepatu bot dan sarung tangan kain—tanpa menggunakan masker—mengemas sampah rumah tangga, seperti sisa makanan dan masker bekas, dari penghuni rusunawa. Selesai dikemas, sampah itu akan dibuang ke tempat pembuangan akhir Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Tak ada sedikit pun rasa khawatir tertular virus dari sampah infeksius. “Dari awal pandemi sudah banyak banget (sampah) masker di sini,” ujar Munir saat berbincang dengan reporter Alinea.id, Selasa (2/3).
Munir mengatakan, sampah masker sering tercampur dengan jenis sampah rumah tangga lainnya lantaran penghuni rusunawa tak memisahkannya sejak awal dibuang. Ia mengaku, tak menyiapkan penanganan khusus untuk mengemas dan membuang sampah masker.
“Sejauh ini perlakuannya enggak jauh beda sama sampah lain,” kata Munir.
“Kita juga enggak dikasih perlengkapan khusus buat nanganin sampah masker.”