Lebih lanjut dari portofolio, sambung Saut, bisa dicek detailnya, termasuk kasus apa yang pernah ditangani.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, menegaskan, 75 pegawai KPK yang dinyatakan gagal tes wawasan kebangsaan atau TWK tidak perlu diragukan lagi integritas, profesionalitas, dan wawasan kebangsaannya. Dia mengatakan, portofolio 75 orang itu dapat membuktikannya.
Saut mengaku punya catatan rekam jejak 75 orang tersebut. Akan tetapi, karena sifatnya rahasia, dia tak bisa membeberkan kepada publik. Sehingga, Saut mendorong agar pihak yang menentukan lulus atau tidaknya pegawai dalam TWK untuk cek portofolio 75 orang yang juga dimiliki KPK.
"Jadi, sekali lagi itu hanya bisa diberikan kepada pihak-pihak yang menentukan lulus tidaknya. Jadi coba dilihat itu portofolio mereka itu. Background-nya, apa yang sudah mereka kerjakan, bagaimana integritasnya, ada enggak catatan-catatan di KPK tentang mereka. Kalau pun ada, catatannya seperti apa," kata Saut dalam forum diskusi yang disiarkan YouTube Yayasan LBH Indonesia, Minggu (23/5).
Menurut Saut, kalau portofolio 75 pegawai sudah dicek, polemik TWK bisa diselesaikan dengan baik. Ditekankan demikian, sebab, tes tersebut dikaitkan dengan integritas dan menyangkut hak-hak individu.
Lebih lanjut dari portofolio, sambung Saut, bisa dicek detailnya, termasuk kasus apa yang pernah ditangani. Menurutnya, kalau pegawai itu dinyatakan tak memenuhi syarat karena menangani perkara tertentu dan ada pihak-pihak yang merasa terganggu, maka makin jelas TWK dilakukan untuk mencari-cari kesalahan.