Sebelum tewas, kelompok tersebut terlibat pencurian sebanyak Rp30 juta.
Polda Aceh mengungkapkan sepak terjang kelompok bersenjata pimpinan Abu Razak yang telah tewas usai terlibat baku tembak dengan pihak kepolisian. Selama berada di Aceh, kelompok tersebut kerap melakukan tindak pidana kejahatan. Terakhir, kelompok bersenjata ini terdeteksi polisi melakukan pencurian.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Ery Apriyono, mengatakan pihaknya berhasil melumpuhkan kelompok bersenjata tersebut di Pidie Jaya. Keempat anggota kelompok bersenjata yang tewas itu antara lain Zulfikar dan Hamni.
Anggota lainnya yang biasa dipanggil Wan Neraka kritis terkena tembakan. Sementara Wan Ompong berhasil diamankan. Sebelum tewas, kata Apriyono, mereka diduga terlibat aksi pencurian disertai kekerasan dengan korban ketika itu bernama Baital bin Umar.
"Dugaan tindak pidana tersebut terjadi di Bukti Cerana, Gampong Ie Rhop Tinu, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, pada Kamis (12/9). Akibat kejadian tersebut, korban Baital bin Umar mengalami kerugian Rp30 juta," kata Apriyono di Aceh, Jumat (20/9).
Setelah insiden pencurian yang disertai kekerasan itu, kelompok bersenjata Abu Razak itu turun dari Bukit Cerana, Kecamatan Simpang Mamplam menggunakan minibus Toyota Avanza BL-1342-R menuju arah Banda Aceh. Tim Satgas KKB kemudian mengejar mereka sampai Keude Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9) sekitar pukul 18.00 WIB.