Kebakaran rata-rata terjadi karena kelalaian warga saat aliran listrik diputus.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 40 kebakaran yang terjadi di Ibu Kota sejak Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus aliran listrik di sebagian besar wilayah DKI pada Minggu (4/8) hingga Senin (6/8) pagi.
Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Saepuloh mengatakan, kebakaran terjadi karena berbagai macam penyebab.
"Ada yang genset korsleting, kebakaran di Vihara, hingga kebakaran (akibat) pembakaran sampah, gardu atau kabel PLN korsleting, dan kelalaian dalam pemakaian lilin," ujar Saepuloh saat dihubungi Alinea.id, Senin (5/8).
Sapuloh menyebut, ada empat kebakaran yang disebabkan oleh genset yang korsleting, tiga kebakaran akibat kabel PLN korsleting, dan satu kebakaran kabel udara yang korsleting.
Menurutnya, kebakaran disebabkan kelalaian masyarakat saat lampu padam. Pada kasus arus pendek genset misalnya, Saefuloh mengatakan, pengguna tidak paham genset membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) dan tidak boleh habis. "Kalau bahan bakar abis nanti gensetnya panas, sehingga menyebabkan mudah terbakar," ujarnya.