Starlink berpotensi membangkrutkan perusahaan penyedia jasa internet domestik dan menghadirkan risiko keamanan.
Layanan internet Starlink resmi dikomersialisasikan di Indonesia sejak Minggu (19/5) lalu. Peresmian Starlink dihadiri langsung oleh pengusaha asal Amerika Serikat pemilik SpaceX, Elon Musk di Denpasar, Bali. Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod di Denpasar, Bali, dipilih sebagai salah satu konsumen perdana Starlink.
"Ini (Starlink) untuk kesehatan dan saya rasa bisa ditransformasikan untuk pendidikan juga. Kalau Anda bisa mengakses internet, Anda bisa pelajari segalanya,” kata Elon Musk kepada wartawan usai peresmian Starlink.
Mengenakan batik hijau, Elon didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sakidikin dalam peresmian Starlink. Kepada awak media, Budi mengatakan Starlink utamanya bakal dimanfaatkan untuk menyediakan internet bagi puskesmas-puskesmas di daerah terpencil.
"Kita kan ada 10 ribu puskesmas. Sebanyak 2.700 itu koneksinya buruk. Selain itu, 700 dari 10 ribu tidak ada koneksi sama sekali. Dengan adanya Starlink, 700 (puskesmas ) yang tidak memiliki akses internet itu sekarang bisa mendapatkan akses internet," kata Budi.
Starlink sebenarnya sudah beroperasi di Indonesia sejak dua tahun lalu. Di ibu kota Nusantara (IKN), setidaknya sudah ada lebih dari 10 fasilitas publik yang memanfaatkan layanan internet berbasis konstelasi satelit itu. Namun, ini kali pertama Starlink dikomersialisasi untuk publik.