Sejumlah virus paling mematikan sepanjang sejarah manusia kini tak lagi hidup di alam bebas.
Gairah hidup Janet Parker perlahan padam. Di ruang isolasi di rumah sakit itu, Parker hampir selalu sendirian. Meskipun tubuh perempuan berusia 40 tahun itu kian keropos, tak ada orang-orang tercinta yang menemani Parker. Hanya dokter dan perawat yang sesekali berkunjung.
Selama dua pekan, Parker terbaring lemah. Kondisinya kian buruk setelah pneumonia ikut-ikutan menggerogoti tubuhnya. Sebelah matanya mulai buta. Suatu ketika, Parker bahkan jatuh dari tempat tidurnya saat hendak mencabut jarum infus.
"Ketika kematian menghampirinya pada 11 September 1978, itu adalah sebuah berkah," tulis Andy Richards dalam "The Lonely Death of Janet Parker: The Terrifying Story of the Last Person Killed by Smallpox" yang tayang Birminghamlive.co.uk pada 2018.
Parker mengidap cacar atau smallpox, penyakit yang disebabkan virus variola. Sehari-hari, Parker bekerja sebagai fotografer medis di Birmingham University. Ia diduga "bertemu" dengan variola di kampus itu. Di bawah ruang kerja Parker, ada laboratorium yang menyimpan galur virus mematikan itu.
Kasus Parker bikin Birmingham panik. Khawatir bakal pecah wabah, setidaknya 260 orang yang pernah berkontak langsung dengan Parker diisolasi, termasuk petugas ambulans yang membawa Parker ke Rumah Sakit Catherine-de-Barnes. Sebanyak 500 orang lainnya yang potensial terpapar dikarantina dan disuntik vaksin.