Nasional

Solidaritas Perempuan: Hari Bumi 2020 jadi peringatan terkelam

Karena perusakan lingkungan masih terjadi di tengah pandemi Covid-19.

Rabu, 22 April 2020 21:02

Solidaritas Perempuan berpendapat, peringatan Hari Bumi 2020 menjadi salah satu peristiwa terkelam. Pangkalnya, perusakan lingkungan kian beringas di tengah krisis kesehatan imbas coronavirus baru (Covid-19).

Hal itu, ungkap Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Dinda Nuur Annisaa Yura, tecermin dari berbagai peristiwa yang terjadi. Misalnya, pembangunan Makassar New Port dan PLTA Bukaka di Poso tetap berlanjut tanpa mempertimbangkan penolakan masyarakat terdampak 

"Ini menandakan, bahwa para investor justru memanfaatkan situasi Covid-19 untuk dapat memuluskan aktivitas industrinya," ucapnya melalui keterangan tertulis, Rabu (22/4). Hari Bumi diperingati setiap 22 April.

Negara pun demikian. DPR, selaku penyelenggara negara, melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Cipta Kerja (RUU Cipker) dan RUU tentang Pertambangan Minerba dan Batubara (Minerba) saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB)–upaya menekan penyebaran Covid-19–diterapkan di Jakarta. 

Kedua beleid itu disebut bermasalah sejak awal. Pun berorientasi kemudahan investasi di Indonesia dengan mengorbankan standar hak dan perlindungan masyarakat serta kelestarian lingkungan. Karenanya, ditolak sejumlah elemen.

Fatah Hidayat Sidiq Reporter
Fatah Hidayat Sidiq Editor

Tag Terkait

Berita Terkait