"Bukan perpustakaan besar ya, tapi rak-rak buku di mana penumpang bisa mengambil buku untuk dibaca."
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginstruksikan agar PT MRT Jakarta menyediakan perpustakaan di stasiun-stasiun Moda Raya Terpadu (MRT). Ini dilakukan untuk merangsang minat baca masyarakat yang dinilai masih rendah.
"Di stasiun MRT pinjam buku di stasiun keberangkatan, jadi bisa baca di perjalanan. Bisa diambil di stasiun A, bisa dikembalikan di stasiun ujung, ini untuk merangsang literasi," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Indonesia International Book Fair (IIBF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/9).
Menurut data yang dikutip situs Kominfo dari UNESCO, minat baca Indonesia berada di urutan kedua terbawah di dunia. Presentasenya berada di angka 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.
Riset serupa bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, menempatkan Indonesia pada urutan 60 dari 61 negara. Indonesia berada persis di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61).
Karena itu, diharapkan warga Ibu Kota mulai membiasakan diri untuk membaca buku minimal 15 menit setiap hari.