Potensi bahaya saat ini adalah berupa guguran lava dari aktivitas erupsi efusif dan lontaran material vulkanik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), melaporkan 817 warga yang tinggal di wilayah Kawasan Rawan Bencana III telah diungsikan ke sembilan titik pengungsian. Hal itu, menyusul status Gunung Merapi dinaikkan menjadi Level III oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sejak Kamis (5/11).
Adapun rinciannya meliputi 118 warga dari Desa Krinjijng mengungsi di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, 115 orang dari Desa Ngargomulyo mengungsi di Gedung NU Ketaron, Gedung Futsal Tejowarno, Gedung PPP Prumpung, dan PAY Muhammadiyah di Desa Tamanagung, Kec. Muntilan.
Kemudian, sebanyak 110 warga dari Desa Keningar mengungsi di SDN 1 Ngrajek dan kediaman Kepala Desa Ngrajek, Kec. Mungkid. Selanjutnya, 476 orang dari Desa Paten mengungsi ke Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan di Kec. Mertoyudan.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kab. Magelang, Edy Susanto, warga Desa Keningar memilih turut mengungsi kendati wilayahnya berada di luar KRB III. Atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi 2010, maka pemerintah desa setempat memfasilitasi permintaan warganya tersebut.
"Desa Keningar di luar rekomendasi prakiraan bahaya BPPTKG namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi 2010, maka pemerintah desa setempat memfasilitasi evakuasi pengungsian," jelasnya secara tertulis, Minggu (22/11).