Penyusunannya disebut tidak berpijak pada organisasi modern.
Struktur baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai sarat dengan nuansa Orde Baru (Orba). Hal itu diyakini bekas komisionernya, Bambang Widjojanto, menyusul adanya diksi "pembinaan" di sejumlah unit baru.
"Ini mengindikasikan pikiran dan mindset Orba menyelinap masuk dalam struktur baru KPK. Misalnya, Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antarinstansi dan Komisi serta Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyakat," ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/11).
Bagi Bambang, struktur baru KPK tidak berpijak pada manajemen organisasi modern lantaran pembuatannya tak berlandaskan naskah akademis dan riset yang akuntabel serta meniadakan prinsip kaya fungsi-miskin struktur.
"Juga mindset dari pimpinan atau pembuat struktur yang old fashion serta tidak sungguh-sungguh ingin membuat KPK punya kemampuan sebagai triger mechanism, handal, dan responsif untuk taklukan korupsi," tegas dia.
"Lihat saja dengan adanya Staf Khusus. Dipastikan itu adalah cara pimpinan KPK membuat legalisasi masuknya pihak yang kredibelitasnya tidak pernah diuji. Sangat mungkin pihak yang dimasukkan adalah bagian dari jaringan kroni dan nepotismenya," imbuhnya.