Nasional

Tangan-tangan lalai di balik abadinya banjir Jakarta

Anies Baswedan tidak seharusnya mengedepankan kepentingan politik dalam menangani banjir Jakarta.

Senin, 13 Januari 2020 17:05

Tak seperti warga korban penggusuran pada umumnya, Anwar justru semringah saat mengisahkan rumah lamanya yang digusur pemerintah, belum lama ini. Alih-alih merugi, pria berusia 40 tahun itu mengaku 'menang banyak'. 

"Bagi kami, ini bukan ganti rugi, tapi ganti untung. Kami merasa ini anugerah," ujar Anwar saat berbincang dengan Alinea.id di rumah barunya di RW 03 Kampung Pasir Purut, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (8/1) sore.

Rumah Anwar berukuran 8x12 meter persegi. Di sebelah kanan rumah bergaya minimalis itu, sebuah mobil terparkir. Jika dilihat dari jauh, deretan rumah Anwar dan tetangganya tak ubahnya seperti komplek perumahan modern di perbukitan. 

Sebelum menghuni rumah itu, Anwar tinggal di tebing di dekat hulu Sungai Ciliwung. Lokasinya tak jauh dari rumah baru Anwar. Beberapa tahun lalu, rumah tersebut digusur karena masuk area pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi.

Anwar mengaku mendapat Rp600 juta dari pemerintah sebagai uang ganti rugi pembebasan lahan. Sebanyak Rp250 juta telah ia gunakan untuk membeli lahan dan membangun rumah barunya.

Marselinus Gual Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait