Setidaknya 160 orang dilaporkan meninggal dunia, 28 orang hilang, 790 luka-luka akibat berbagai bencana pada 1 Januari-9 Oktober 2022.
Pemerintah daerah (pemda) dan pihak-pihak terkait diminta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem hingga 15 Oktober 2022. Pangkalnya, penanggulangan bencana sudah menjadi standar pelayanan minimum (SPM) pemda.
"Penanggulangan bencana adalah standar pelayanan minimum di daerah. Untuk itu, pimpinan daerah dan segenap jajaran agar segera melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka mengetahui dan mengecek kesiapan alat, perangkat, dan personel untuk menghadapi bencana banjir, longsor akibat cuaca ekstrem," ucap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto.
Lebih jauh, Suharyanto menungkapkan, banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor mendominasi sejak 1 Januari-9 Oktober 2022. Perinciannya, terjadi 1.083 banjir, 867 cuaca ekstrem, dan 483 tanah longsor.
Pada periode sama, juga terjadi beberapa bencana lainnya. Yakni, 239 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 21 kasus gempa bumi dan gunungapi, 21 kasus gelombang pasang atau abrasi, serta 4 kasus kekeringan.
Berbagai bencana sepanjang 10 bulan terakhir juga mengakibatkan 160 jiwa meninggal dunia, 28 orang hilang, dan 790 luka-luka. Sebanyak 3.193.001 orang juga terdampak.