BNPT dinilai kerap kecolongan dalam mendeteksi serangan kelompok teroris.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius jadi sasaran tembak anggota Komisi III DPR dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III dan BNPT di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).
Dalam RDP yang dihadiri Kepala BNPT Suhardi Alius itu, anggota Komisi III ramai-ramai mengkritik kinerja BNPT berkaitan dengan maraknya aksi teror yang terjadi di berbagai wilayah di Tanah Air.
"Masih perlukah kita pertahankan BNPT dengan ledakan-ledakan yang terjadi ini? Kalau masih perlu, apa manfaat untuk NKRI dan masyarakat? Kalau tidak perlu, apa kerugiannya?" kata anggota Komisi III dari fraksi Partai Golkar Supriansa.
Menurut Supriansa, BNPT kerap kecolongan dalam mendeteksi serangan teroris. Ia mencontohkan insiden penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, September lalu.
"Apa masih penting BNPT (punya) anggaran besar? BNPT bangga dapat penghargaan di luar negeri, tapi masyarakat di sini menangis," ujar dia.