Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengidentifikasi total sebanyak 17.400 rumah rusak akibat gempa bumi di Lombok, NTB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengidentifikasi total sebanyak 17.400 rumah rusak akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kepala BNBP Willem Rampangilei mengatakan proses pendataan dan verifikasi kerusakan rumah warga akibat gempa Lombok saat ini mencapai 17.400 unit.
"Jadi sekarang ini kita melakukan pendataan dan verifikasi, sudah mencapai 17.400, jumlah akhirnya berapa tidak tahu. Tapi kita akan terus melakukan ini secepatnya agar pemulihan ini dapat dilakukan dengan baik," kata Willem usai mengikuti rapat koordinasi penanganan gempa NTB di Kantor Wapres Jakarta, Senin (27/8).
Proses pendataan dan verifikasi tersebut dilakukan oleh tim yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), anggota TNI dan Polri, serta didampingi oleh pemerintah kabupaten dan kota setempat.
Mekanisme pendataannya dilakukan dengan menerjunkan langsung tim verifikator untuk mencatat kerusakan menjadi tiga kategori: rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.