Data yang diminta kepada BEI rentang delapan tahun. Sejak 2008 sampai dengan 2016.
Kejaksaan Agung (Kejagung) meminta data transaksi PT Ciptadana Securitas, PT Mirae Securitas, dan PT Lotis Andalan Securitas. Bahan dibutuhkan untuk mengusut kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Ketiga perusahaan sekuritas tersebut, paling banyak melakukan transaksi investasi dengan Jiwasraya. Permohonan data diajukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Koordinasi dengan BEI itu, untuk meminta data formulir permohonan koreksi trading dan pelaporan transaksi di pasar negosiasi dengan harga di luar batasan," tutur Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Hari Setiyono, melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (30/1).
"Kami meminta penelusuran data sesuai 2008 sampai 2016," ucap dia. Permintaan bertujuan menggenapi bukti-bukti transaksi. Usai "Korps Adhyaksa" menggeledah kantor ketiganya. Namun, hingga kini belum dibeberkan apa saja yang disita.
Tim penelusuran aset Kejagung sebelumnya menggeledah kantor PT Ciptadana Sekuritas di Plaza Asia Office, PT Lautan Dana Sekuritas di Wisma Kiayi, dan PT Miray Sekuritas atau PT Daiwus Sekuritas di Gedung Energi Triser Tower. Seluruhnya berada di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat (Jakpus).