Pekerja punya ekspektasi tinggi terhadap teknologi untuk menunjang pekerjaan yang lebih efisien dan efektif.
Tren penggunaan tanda tangan digital terus meningkat seiring terjadinya pergeseran dunia kerja yang semakin serba digital di tengah naiknya tren kerja jarak jauh.
"Cara kita dalam melakukan tanda tangan dan memvalidasi dokumen pun ikut berubah. Kami siap untuk mendukung transisi publik menuju budaya kerja masa depan,” kata Founder dan Group CEO PT Indonesia Digital Identity (VIDA), Niki Luhur dalam diskusi virtual, Selasa (23/11/2021).
Berdasarkan riset Adobe, saat ini pekerja punya ekspektasi lebih tinggi terhadap teknologi untuk menunjang pekerjaan yang lebih efisien dan efektif. Riset tersebut juga mencatat 1/3 waktu kerja digunakan untuk pekerjaan yang repetitif seperti pengelolaan dokumen, formulir, kontrak, faktur, dan lain lain.
Selain itu, lebih dari 86% pekerja menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang menghambat tugas utama mereka. Temuan riset Adobe lainnya adalah 91% dari responden menyatakan tertarik menggunakan perangkat yang membuat tugas atau proses kerja mereka menjadi lebih efisien, seperti tanda tangan elektronik.
Niki menjelaskan, sebagai provider identitas digital terpercaya, VIDA telah menerapkan standar perlindungan data kelas dunia, termasuk public key infrastructure, teknologi pengenalan wajah, dan endpoint security guna menghadirkan keamanan yang komprehensif.