Ryamizard menyebut ancaman ISIS sudah terlihat dari lima tahun lalu. Tapi tidak banyak yang mengindahkan.
Menteri Pertahanan Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu mengingatkan kembali bahaya ISIS pascaperistiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Ancaman ISIS, menurut Ryamizard, amat nyata. Tetapi terkadang ancaman itu tidak diindahkan.
"Dari dulu saya bilang ancaman nyata itu ISIS, sudah 5 tahun lalu. Kadang-kadang kita tidak nyimak," ujarnya.
Meski begitu, ia yakin peristiwa penusukan Wiranto tidak akan mengancam pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober 2019.
"Ya, lantik saja, memang kenapa? Aman. Hajar saja yang memberikan enggak aman. Itu sudah aturan, kok, segala macam, sudah hukum kita menang. Mau apa lagi? Saya kesal sebetulnya," ujar Ryamizard.