Aksi teror Zakiah Aini cs mengindikasikan paham radikal rentan merasuki kaum milenial.
Suara letusan senjata membuat Hendi terperanjat saat tengah mengeluarkan mobil milik seorang personel polisi wanita di area Gedung Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3) sore itu. Penasaran, ia berlari menuju pagar besi di depan gedung, sumber suara tersebut.
"Saya ngintip dari pagar, ceweknya (Zakiah Aini) udah terkapar," kata Hendi saat menuturkan kembali peristiwa teror tersebut kepada Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Hendi, setidaknya tujuh kali suara tembakan terdengar dari depan gerbang Mabes Polri. "Saya masih sempat melihat percikan apinya. Saya pikir ada latihan tembak," ujar dia.
Saat mengintip ke dalam pos penjagaan, Hendi ditegur salah seorang personel polisi. Ia diinstruksikan untuk menjauh dari lokasi kejadian. Sebelum beranjak, Hendi sempat melirik ke arah Zakiah.
Tubuh perempuan yang menyerang Polri bersenjatakan airgun itu, kata Hendi, sudah bersimbah darah. "Enggak lihat datangnya, asli. Kayaknya dari (pintu) samping," imbuh tukang parkir yang sudah belasan tahun mangkal di area Mabes Polri itu.