Kenaikan harga telur dipicu oleh dua faktor, di antaranya, aksi afkir dini yang dilakukan peternak ayam.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merespons kenaikan harga telur yang saat ini menyentuh Rp31.000 per kilogram (kg). Menurut menteri yang akrab disapa Zulhas ini, kenaikan harga telur dipicu oleh dua faktor, yaitu aksi afkir dini yang dilakukan peternak ayam dan adanya bantuan sosial oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berupa telur.
Ia menuturkan, kenaikan harga telur masih lebih rendah dibanding saat dirinya baru awal menjabat sebagai Mendag, yakni mencapai Rp32.000. Namun harga tersebut turun hingga menyentuh harga Rp26.000.
“Ini turunnya jauh sekali, dan beberapa pengusaha tidak rugi, tetapi ini juga tidak layak,” ujar Mendag Zulkifli Hasan usai menghadiri Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN, Rabu (24/8).
Bermula dari turunnya harga telur tersebut, membuat banyak peternak ayam memutuskan mengambil tindakan afkir dini, yaitu memotong induk-induk ayam agar berhenti bertelur, sehingga harga telur bisa naik.
Harga telur juga semakin merangkak naik karena Kemensos merapel bantuan sosial untuk program tiga bulan yang mayoritas bantuannya dalam bentuk telur.