Stadion itu pula yang akan menuntaskan laga pembuka Indonesia versus Qatar U-23, Senin (15/4)
Tim nasional Indonesia U-23 menuju Piala Asia U-23 2024 dengan penuh rasa optimis. Garuda Muda telah siap siaga untuk menantang trio seteru unggulan di Grup A: Qatar, Australia, dan Yordania.
Itulah penekanan yang dikemukakan pelatih Shin Tae-yong (STY) dalam konferensi pers pra-pertandingan disiarkan kanal AFC Asian Cup, Minggu (14/4).
STY menjawab pertanyaan wartawan ihwal dua uji coba yang dijalani Rizky Ridho dkk tatkala membuka kamp pelatihan selama sepuluh hari di Uni Emirat Arab yang berakhir pekan ini.
Kedua laga pemanasan itu, timnas kalah 1-3 dari Arab Saudi di The Sevens Stadium, Dubai, Sabtu (6/4). Situasi membaik tiga hari berselang Indonesia menundukkan tuan rumah UEA U-23 dengan skor 1-0 di Shahab Al Ahli Stadium, juga di Dubai.
Apakah pertandingan persahabatan dengan Saudi dan UEA akan berguna bagi Indonesia untuk menantang Qatar dan Yordania karena semuanya tim asal Timur Tengah?
"Sebagai manajer, ketika memimpin tim nasional Korea Selatan U-23, saya sudah pernah mengalahkan Qatar U-23 saat mereka bermain sebagai tuan rumah. Walaupun pertandingan itu sudah lama terjadi," kata STY.
Jawabannya mengulang sejarah. Mengingatkan partai semifinal Piala Asia U-23 2016 yang lalu. Hasilnya, Korsel U-23 yang dibesut STY menundukkan Qatar U-23 dengan telak 3-1 di Jassim bin Hamad Stadium, Al Rayyan.
Stadion itu pula yang akan menuntaskan laga pembuka Indonesia versus Qatar U-23, Senin (15/4). Ilmu magis STY delapan tahun silam tentu masih tercetak di setiap helai rumput lapangan di sana. Kisah gemilang tersebut niscaya mempertebal spirit dan motivasi Garuda Muda.
"Dua pertandingan (versus Saudi dan UEA) itu pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman akan membantu tim ini berkembang. Pemain menunjukkan kepercayaan diri yang besar. Kami menjalani persiapan yang lumayan baik," ujar Coach Shin.
Di tempat yang sama, Ilidio Vale (pelatih Qatar) menepis anggapan bahwa kesuksesan tim senior Qatar menjuarai Piala Asia 2023 dapat berpengaruh pada tim muda U-23 mereka.
"Ini kompetisi yang berbeda," tegas Ilidio, juru taktik asal Portugal.
STY dan Ilidio berbicara bergantian menjawab pertanyaan dari wartawan yang sama. Mereka tampil berempat berjajar bersama pelatih Tony Vidmar (Australia) dan Abdallah Abu Zema (Yordania).
"Setiap pertandingan (di Grup A ini) akan sangat ketat dan bisa berlangsung dengan sengit," kata Tony.
Kecuali Tony yang memang penutur asli bahasa Inggris, jawaban STY dialihbasakan dari bahasa Korea. Sementara Ilidio bertutur kata Portugis tanpa terjemahan dari pembawa acara dan tidak tersedia transkripsi bahasa Inggris di kanal siaran.
Pada Abu Zema beda lagi. Dia menjawab dalam bahasa Arab semua pertanyaan untuknya dari beberapa wartawan, yang kedengaran seperti dari sesama Timur Tengah. Mereka sama sekali tidak menerjemahkan apa yang mereka katakan dalam konferensi pers selain dengan bahasa ibu mereka sendiri.