Menyalahkan atau menaruh dendam terhadap Onana adalah jalan yang tidak nyaman bagi banyak orang.
Kamerun bisa dibilang menghasilkan kiper-kiper luar biasa lebih banyak dibandingkan negara lain di Afrika. Tetapi, mereka juga rentan terhadap kontroversi di bidang tersebut: kiper pilihan pertama Manchester United, Andre Onana, hanyalah salah satu kiper terbaru di antara mereka.
Contoh paling terkenal terjadi pada tahun 1980an dan 90an ketika persaingan selama 20 tahun antara kiper Thomas N’Kono dan Joseph-Antoine Bell mencapai dimensi baru. Yang terakhir menuduh manajer tim Valery Nepomnyashchy menyerah pada “politik domestik Kamerun yang tinggi” setelah dia dicoret pada malam Piala Dunia 1990 karena mengkritik tim.
Ada juga desas-desus bahwa tuntutan Bell yang terus-menerus untuk meningkatkan bonus telah membuat jengkel Federasi Sepak Bola Kamerun (FECAFOOT) dan membuat menteri olahraga mempertimbangkan untuk mencabut kewarganegaraannya.
Pada tahun 2013, kiper pilihan pertama yang berpengalaman, Carlos Kameni, dikeluarkan dari tim nasional karena, menurut pelatih Kamerun saat itu, Volker Finke, memberikan pengaruh yang tidak menentu di ruang ganti.
Maka tersingkirnya Onana dari kubu Indomitable Lions pada Piala Dunia 2022 di Qatar, menyusul perbedaan pendapat yang tidak diketahui dengan pelatih Rigobert Song, bukanlah hal yang mengejutkan.