Dua pemain yang patut disorot, gelandang serang Noah Darvich (Jerman) dan bek tengah Pau Cubarsí (Spanyol).
Laga awal babak perempatfinal akan memanggungkan Jerman versus Spanyol di Jakarta International Stadium (JIS), Jumat (24/11) sore WIB. Duel sesama Eropa ini menjanjikan pertarungan sengit antara kedua kesebelasan yang sama-sama bergaya menyerang agresif.
Jerman melewati Amerika Serikat 3-2 di 16 Besar dan Spanyol mengandaskan Jepang 2-1. Faktor temperatur udara Jakarta dan adaptasi lapangan lebih berpihak pada Jerman. Tim Panzer sudah mengenal permukaan rumput JIS saat meladeni Venezuela di partai ketiga Grup F, Sabtu (18/11) pekan lalu.
Ciri khas sepak bola Jerman sebagai tim spesialis turnamen tampak jelas dari fondasi yang kukuh tanpa terkalahkan dalam empat pertandingan. Gaya bermainnya konstan unik menarik, penuh magis, dan klinis. Kental menjelma seperti ritual dalam tradisi juara.
Jika striker Marc Guiu bisa efektif dimatikan barisan pertahanan Jerman, berarti kurang dari 50 persen kesempatan Spanyol mencetak gol. Model zona marking garis belakang Jerman juga akan menjadi antistrategi yang tepat terhadap permainan dari kaki ke kaki Tiki Taka khas Spanyol.
Dua pemain yang patut disorot, gelandang serang Noah Darvich (Jerman) dan bek tengah Pau Cubarsí (Spanyol). Kartu As kedua tim ini akan berperan banyak menentukan hasil akhir permainan.