Djokovic ditahan di penahanan imigrasi di Melbourne selama beberapa hari setelah visanya dibatalkan oleh pejabatĀ perbatasan.
Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic membuat pernyataan bahwa ada kesalahan pengisian formulir atau human error yang membuatnya bisa mendarat di Australia. Padahal visa petenis itu masih diragukan. Pekan lalu dia datang untuk mengikuti turnamen tenis Australia Open.
Dikutip dari Reuters, Kamis (13/1) Novak Djokovic mengatakan kesalahan manusia berada di balik lolosnya dokumen Djokovic di tengah peraturan perjalanan yang super ketat di negara tersebut, yang berakibat pada kemungkinan deportasi sang petenis.
Djokovic ditahan di penahanan imigrasi di Melbourne selama beberapa hari setelah visanya dibatalkan oleh pejabat perbatasan, yang mempertanyakan pembebasan medisnya untuk persyaratan vaksin Covid-19. Kendati demikian, Djokovic tidak memberi pernyataan yang jelas apakah dia sudah menerima vaksin atau belum. Tahun lalu dia pernah membuat pernyataan bahwa dirinya tak percaya vaksin.
Dia dibebaskan pada hari Senin ketika seorang hakim membatalkan keputusan dan mengatakan pembatalan visa itu tidak masuk akal karena Djokovic tidak diberi waktu untuk berkonsultasi dengan pengacara dan penyelenggara turnamen. Pada hari Rabu, Djokovic mengatakan deklarasi perjalanannya diisi oleh tim pendukungnya, yang membuat kesalahan administratif dengan mencentang kotak bertuliskan tidak sebagai tanggapan atas apakah dia telah melakukan perjalanan ke tempat lain dalam 14 hari sebelum tiba di Australia.
"Ini adalah kesalahan manusia dan tentu saja tidak disengaja," kata Djokovic dalam sebuah unggahan di Instagram. "Kita hidup di masa-masa sulit dalam pandemi global dan terkadang kesalahan ini dapat terjadi," imbuh dia.