Apriyani membalas dengan memberikan gesture tangan 'love' kepada senior yang juga mantan partnernya di lapangan itu.
Greysia Polii resmi gantung raket, menutup kariernya sebagai atlet bulutangkis. Sebuah acara 'perpisahan' pun digelar di Istora Senayan, Minggu (12/6). Banyak cinta yang ditunjukkan untuk Greysia dalam acara itu dengan hadirnya para atlet dan mantan bintang bulutangkis Indonesia. Sejumlah pemain dari luar negeri bahkan bersedia hadir dalam acara 'testimonial day' tersebut. Sejumlah pejabat pun hadir, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, dan sejumlah pejabat PBSI.
"Perjalanan yang panjang. Dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai semua yang dicita-citakan dari kecil. Ini tak lepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, teman-teman di sini. Itu yang membuat saya merasa enggak pantas di sini. Saya betul-betul terima kasih dan syukur kepada tuhan atas semua yang diberikan," kata Greysia.
Usai menutup kariernya sebagai pemain, wanita kelahiran Jakarta 1987 itu, menyatakan tetap akan membaktikan dirinya untuk dunia olahraga. "Saya berharap bisa kontribusi untuk Indonesia khususnya bulutangkis," kata Greysia.
Greysia nyaris pensiun karena pasangannya Nitya Krishinda Maheswari cedera. Namun, ia kemudian dipasangkan dengan Apriyani Rahayu, yang usianya 11 tahun lebih muda, pada 2017. Kemenangan yang monumental itu pun diraih pasangan Greysia/Apriani di Olimpiade Tokyo 2020. Untuk pertama kali ganda putri Indonesia meraih emas di Olimpiade.
Dalam kesempatan memberikan kesan, Greysia memberikan testimoni khusus kepada pasangannya itu, Apriyani Rahayu. Kesan-kesannya itu spesial ia sampaikan di penghujung pidatonya.