Dilansir Be Soccer, pengatur serangan Mastantuono baru berusia 16 tahun dan sudah tampil impresif di Liga Argentina.
Liga utama Argentina, Primera Division, menduduki peringkat 19 dunia, satu tingkat di atas J1 League Jepang. Itu statistik yang tergolong rendah menurut versi Global Football Rankings 2023.
Sebaliknya tim nasional Albiceleste dikomandoi Lionel Messi merengkuh gelar juara dunia 2022. Maka tidak ada logika bahwa liga domestik yang kurang baik otomatis akan melahirkan timnas yang buruk.
Juara bertahan Primera Division musim ini, River Plate, diperkuat tiga pemain nasional. Bayangkan, hanya satu berseragam Argentina, itupun sekadar kiper cadangan Franco Armani (37 tahun). Dua lainnya, bek tengah: Paulo Díaz (Chile) dan Sebastián Boselli (Uruguay).
Bagaimana Argentina membentuk skuad timnasnya menjadi sekuat raksasa? Yang pasti, mereka bukan mengeluh tentang kualitas rendah kompetisi dalam negeri Tango sendiri. Pelatih kelas dunia di timnas Argentina juga tidak menyindir federasi mereka agar memperbaiki mutu Primera Division.
Klub-klub dari liga kelas rendah asal negara yang memiliki timnas di rangking papan bawah dunia FIFA -- seperti, misalnya, Indonesia -- boleh meniru kiat River Plate. Paling tidak biar kepala burung Garuda Pancasila di kostum bukan dipakai untuk diinjak-injak oleh kemenangan lawan.