Asosiasi Atlet Perguruan Tinggi Nasional Amerika Serikat atau NCAA telah mengadopsi pendekatan olahraga untuk atlet transgender.
Asosiasi Atlet Perguruan Tinggi Nasional Amerika Serikat atau NCAA telah mengadopsi pendekatan olahraga untuk atlet transgender, sekaligus membawa organisasi ini sejalan dengan Komite Olimpiade AS dan Internasional.
Seperti mengutip Associated Press, Kamis (20/1), di bawah pedoman baru, yang disetujui oleh Dewan Gubernur NCAA pada hari Rabu, partisipasi transgender untuk setiap olahraga akan ditentukan oleh kebijakan badan pengatur nasional olahraga, tunduk pada tinjauan dan rekomendasi oleh komite NCAA kepada Dewan Gubernur.
Ketika tidak ada badan pemerintahan nasional yang mengatur, kebijakan akan mengikuti aturan federasi internasional olahraga. Jika tidak ada kebijakan federasi internasional, kriteria kebijakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang ditetapkan sebelumnya akan mengambil alih. Adopsi kebijakan baru ini juga dilatarbelakangi status atlet Amerika Serikat di mana 80%-nya berasal dari perguruan tinggi.
Penyelarasan kebijakan ini memberikan konsistensi dan semakin memperkuat hubungan antara olahraga perguruan tinggi dan Olimpiade AS," ujar Presiden NCAA Mark Emmert dalam sebuah rilis. Kebijakan NCAA berlaku segera, dimulai dengan kejuaraan musim dingin 2022.
Aturan NCAA tentang atlet transgender kembali mengemuka ketika perenang Penn Lia Thomas mulai memecahkan rekor tahun ini. Dia berada di tim pria tiga tahun pertamanya, tetapi dia bersaing untuk tim wanita musim ini setelah melakukan transisi gender.