Pada tahun 2006, Traore menjadi salah satu orang Afrika pertama yang bermain secara profesional di Indonesia.
Brahima Traore kembali ke negara yang sangat dekat di hatinya untuk Piala Dunia U-17, membawa ambisi besar Burkina Faso, dan kualitas striker bintang Alio.
Sekitar 6.400 kilometer dari Zurich, di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, pelatih tim nasional U-17 itu mendengar kabar Indonesia ditunjuk FIFA jadi tuan rumah Piala Dunia -17.
Berita tersebut membuat Brahima Traore gembira berjingkrak kegirangan. Betapa riang hatinya menyadari bahwa ia akan kembali ke negara tempat ia menghabiskan sebagian besar kariernya.
Pada tahun 2006, Traore menjadi salah satu orang Afrika pertama yang bermain secara profesional di Indonesia. Fans Persib Bandung, Gresik United, dan Persiraja Banda Aceh tentu masih mengingat dengan baik gelandang yang berbakat secara teknis dan fisik yang mengesankan ini, serta kaki kanannya yang dapat diandalkan.
"Semua kenangan saat saya berada di negeri yang indah ini teringat kembali. Banyak orang menelepon dan berkata, 'Ah! Kau akan pulang ke kampungmu!’. Saya akan mencoba bertemu dengan beberapa teman Indonesia lagi dan saya pasti merasa betah," kata Traore dikutip CAFonline.
Menilik performa Burkina Faso U-17 yang dibimbingnya mengundang banyak acungan jempol dan angkat topi. Di gelaran Piala Afrika U-17 Aljazair 2023, tim Kuda Jantan mengeliminasi mantan raja dunia Nigeria untuk lolos ke Piala Dunia U-17 Indonesia 2023.
"Tim kami memiliki mentalitas yang kuat, dengan solidaritas kualitas terbaik kami. Itulah yang memungkinkan kami mengatasi semua situasi. Di Piala Afrika U-17, kami bergabung di grup yang terdiri dari tiga tim setelah mundurnya Sudan Selatan. Mali mengalahkan kami di pertandingan pembuka, jadi kami sudah kesulitan sebelum menghadapi Kamerun. Situasi seperti ini adalah pedang bermata dua, karena Anda bisa kehilangan kendali atau bertindak tepat. Kami adalah kelompok yang memilih opsi kedua," tegasnya.
Pelatih Traoré menganut 4-4-2 ofensif ganda segienam. Aplikasi pola ini sukses disaring menjadi kekuatan segiempat di lapangan pertandingan oleh kuartet andalan mereka. Kuartet ini berada dalam koordinat seperti belah ketupat.
Ujung tombak, bukan hanya satu pilihan, tetapi jumlahnya tiga: Souleymane Alio, Rachide Ouedraogo, dan Appolinaire Bougma. Ketiganya sama ganasnya menggetarkan jaring gawang lawan.
Alio dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Afrika U-17 2023. Semula sang pelatih mengakui hampir gagal menyadari bakatnya. Setelah sesi pencarian bakat di pusat teknik nasional beberapa pekan sebelum pergi ke Ghana untuk bermain di Piala UFOA (Persatuan Federasi Sepak Bola Afrika Barat), Traoré telah memilih 280 pemain tetapi tidak mempertahankan Alio.
Pelatih klub asal Alio menelepon Traoré dan meminta kesempatan kedua bagi si pemain. Nasihat itu dituruti dan dia membawa Alio ke skuad kembali. "Alio telah dikembangkan sebagai pemain sayap, tapi ketika saya melihat profilnya, saya memindahkannya ke penyerang tengah," ujar Traoré.
Umpan ke kaki atau kepalanya mengalir lancar dari sayap kiri-kanan oleh Aboubacar Sidiki Camara dan Ousmane Camara. Tambahan pilar kokoh di lini kedua, Arouna Abdala Ouattara, gelandang tengah didikan Belanda dari Vitesse FC.
Prancis, Korea Selatan, dan Amerika Serikat di Grup E akan menjajal ketangguhan empat Kartu As milik Burkina Faso tersebut. Karunia individual bakat-bakat seniman rumput hijau itu menentukan prestasi mereka sebagai organisasi kesebelasan. Tapi, jika kurang solid, mereka bisa angkat koper pulang duluan.
Banyak tim sepak bola Afrika dibekali karunia individual cemerlang. Teknik olah bola mereka berkualitas tinggi. Tak kalah hebatnya dari para pemain Amerika Latin, tak jarang lebih baik dari kebanyakan pemain Eropa. Secara kasat mata, bakat-bakat seniman rumput hijau dari Benua Hitam itu sangat indah dipandang.
Sejarah mencatat Nigeria menjadi tim tersukses di Piala Dunia U-17 dengan lima titel juara. Sementara Ghana telah mengukir kampiun Piala Dunia U-20 Mesir 2009. Level senior, perempatfinalis Kamerun dan Ghana mengguncang dunia pada Piala Dunia 1990 dan 2010, terakhir dipuncaki Maroko sebagai semifinalis di Qatar 2022.
Afrika merupakan ancaman yang nyata bagi supremasi dua konfederasi Amerika Latin dan Eropa. Namun, prestasi mereka sebagai organisasi kesebelasan lebih sering naik-turun.
Jadwal Burkina Faso:
vs Prancis
12 November 2023, 16:00 WIB
Jakarta International Stadium, Jakarta
vs Amerika Serikat
15 November 2023, 16:00 WIB
Jakarta International Stadium, Jakarta
vs Korea Selatan
18 November 2023, 19:00 WIB
Stadion Jalak Harupat, Bandung