Nama besar piala dunia sendirilah yang menjamin prestise tersebut, bukan frekuensi penyelenggaraannya.
Mantan pelatih Arsenal dan Kepala Pengembangan Sepak Bola Dunia FIFA Arsène Wenger, membela rencananya terkait penyelenggaraan piala dunia dua tahun sekali. Sebelumnya rencana Wenger tersebut diketahui telah mengundang kritik dari berbagai pihak, salah satunya Uni Sepak Bola Eropa (UEFA).
Dilansir dari Eurosport, Wenger dikabarkan mengatakan kepada BBC bahwa, sistem penyelenggaraan piala dunia yang diterapkan sekarang tidak memberikan kejelasan, kesederhanaan, dan cara yang modern untuk mengatur penyelenggaraan musim-musim sepak bola.
“Saya pikir, kalau kita terus seperti itu kita akan cepat kelelahan,” kata dia.
Wenger juga membela rencananya, mengatakan bahwa pengurangan periode kualifikasi piala dunia sebagai imbas dari perpendekan jeda antarpenyelenggaraannya dapat menguntungkan pemain.
“Apa yang benar-benar penting untuk para pemain adalah perjalanan dan jetlag yang berulang. Dengan mengurangi periode kualifikasi, saya percaya bahwa klub-klub akan diuntungkan, para pemain akan diuntungkan,” ungkap Wenger lagi.