Sehari setelah deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf, kader PBB ramai-ramai mundur.
Partai Bulan Bintang (PBB) memutuskan mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) di Pilpres 2019. Keputusan itu dicapai dalam Rapat Koordinasi Nasional PBB yang digelar di Ancol, Jakarta, Ahad (27/1) lalu.
"Keputusan ini adalah keputusan bulat yang wajib kita tunaikan dan laksanakan bersama dengan tetap menghargai perbedaan pendapat," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di sela-sela Rakornas PBB.
Direktur Populi Center, Usep S Ahyar menilai, dukungan PBB kepada Jokowi-Ma'ruf kecil dampak elektoralnya. Pasalnya, keputusan PBB tak solid didukung oleh kader-kadernya.
"Saya kira, efek elektoral PBB ini juga tidak signifikan buat Jokowi. Lagipula, PBB ini partai kecil, yang menurut beberapa survei tidak bakal lolos ambang batas parlemen," katanya saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Senin (28/1)
Karena itu, Usep memandang, PBB yang bakal lebih diuntungkan dalam deklarsi dukungan ke pasangan Jokowi-Ma'ruf. "Saya kira keputusan PBB dalam mendukung Jokowi ini sebagai langkah yang taktis untuk mengamankan partai. Karena, jika dilihat dari faktor ideologis, PBB dan kubu Jokowi tak punya irisan," jelas dia.
Riak-riak perpecahan di tubuh PBB mulai terlihat pascadeklarasi dukungan. Sehari setelah dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf diumumkan, Habib Novel Chaidir Hasan alias Novel Bamukmin memutuskan mundur dari PBB dan tak bakal lagi menyosialisasikan diri sebagai caleg PBB di tingkat DPRD DKI Jakarta. "Maunya saya mundur jadi caleg, tapi kan tidak bisa karena ada sanksinya," ujar Novel.