Ahok bisa menggerus basis suara Jokowi-Maruf jika masuk ke tim pemenangan.
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla menyarankan mantan terpidana kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau juga yang kerap disapa Ahok untuk menikmati masa kebebasaannya. Ia juga melarang BTP masuk ke dalam struktur kelembagaan TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau saya ditanya sebagai Ketua Dewan Pengarah TKN, jangan. Ya, lebih baik situasi seperti inilah, tenang-tenanglah Pak Ahok. Jadi, ya jalan-jalan dulu atau apa," ujar JK di Kantor Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Selasa (12/2).
JK pun anggota TKN lainnya tidak menyarankan BTP untuk masuk ke dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Ia khawatir, masuknya BTP ke struktur TKN bisa berimbas pada menurunnya elektabilitas Jokowi sebagai capres petahana.
"Karena dia, Ahok kan sudah empat kali pindah partai juga. Lebih baik (Ahok) tenang-tenang, toh pemilu dua bulan lagi, juga efeknya tidak akan banyak," katanya.
Berabungnya BTP, menurut JK, ibarat buah simalakama. Ia mengatakan, kelompok masyarakat yang menganggap Ahok bersalah menista agama tentu bakal enggan memilih Jokowi di Pilpres