Isu pemberhentian Prabowo sebagai tentara karena kasus penculikan aktivis memiliki pengaruh pada elektabilitas calon presiden.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menelisik isu yang menghantui bakal calon presiden (bacapres), Prabowo Subianto. Isu tersebut terkait pemberhentian Prabowo sebagai prajurit di hampir masa puncak kemiliterannya pada 1998.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, hanya ada 24% publik yang mengetahui kasus pemberhentian Prabowo dari dinas tentara. Sementara, 76% atau kebanyakan orang tidak tahu bahwa Prabowo diberhentikan dari dinas tentara.
“Ada 24% publik yang mengetahui kasus ini, 76% atau kebanyakan orang tidak tahu,” katanya dalam keterangan, Kamis (31/8).
Saiful menyatakan, pada tingkat pengetahuan dasar, isu ini bukanlah hal yang besar. Namun, ketika merujuk kebenaran bahwa keputusan Presiden BJ Habibie memberhentikan Habibie atas dasar rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) itu sebagai keputusan yang benar, ternyata mendapatkan tanggapan dari publik.
Persisnya, 465 publik yang yakin dan 39% tidak yakin Prabowo diberhentikan dengan benar. Di sisi lain, masih ada 15% belum menjawab.