Sebagai sesama muslim tak masalah jika kedua kubu baik 01 atau 02 saling bertemu.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif, mengingatkan sebagai sesama Muslim, baik untuk kubu 01 maupun 02 seharusnya bersilaturahim. Ia tak mempermasalahkan jika kedua kubu saling bertemu. Namun, ia menyarankan sebaiknya ditunda terlebih dahulu.
Dia mengatakan, silaturahmi kedua kubu dilakukan bukan untuk sekarang-sekarang ini. Melainkan nanti setelah proses penghitungan suara selesai dan sudah ada keputusan secara resmi dari pihak penyelenggara pemilihan umum atau pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kalau bertemu sesama muslim ya silakan saja. Tapi ini kan masih proses, nanti saja. Kalau sudah ada keputusan resminya boleh bertemu. Ini masih sangat riskan kondisi di bawah, karena pembuktian kecurangannya masih sangat tinggi,” kata Slamet saat ditemui di Jakarta.
Menurut Slamet, untuk saat ini rekonsiliasi belum diperlukan karena pihaknya menganggap masih menemukan segala bentuk kecurangan. “Segala bentuk kecurangan tidak ada rekonsiliasi. Kita tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan apa pun. Saat ini adalah pertempuran dengan segala bentuk kecurangan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Slamet mengatakan, bahwa saat ini biarkan saja kubu 02 fokus mengumpulkan formulir C1 untuk membuktikan berbagai kecurangan selama pemilu berlangsung. Sementara kepada kubu 01, ia mempersilakan untuk fokus pada pekerjaannya sendiri.