Efek ekor jas diyakini bakal mendongkrak elektabilitas parpol besutan Megawati Soekarnoputri itu.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diyakini bakal panen suara pada perhelatan Pemilu 2019. Menurut pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, PDI-P potensial mendulang elektabilitas sebagaimana Partai Demokrat pada 2009 lalu.
"PDI-P merupakan partai yang berkuasa. Posisi ini tentu menguntungkan menguntungkan PDI-P di mana kesuksesan dan kepuasan terhadap kinerja pemerintah akan berdampak langsung terhadap elektabilitas partai," ujar Pangi kepada Alinea.id di Jakarta, Rabu (26/12).
Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Survei SRMC yang dirilis Oktober lalu misalnya, menemukan sebanyak 73,2% publik puas terhadap kinerja Jokowi. Senada, hasil sigi Indikator Politik menyebut kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 72%.
"Itu artinya publik puas terhadap kinerja pemerintah dan menaruh harapan agar kepemimpinan Jokowi terus dilanjutkan dengan elektabilitas yang juga cukup tinggi diangka 53.2%," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center itu.
Kepuasan terhadap kinerja pemerintahan umumnya paralel dengan tingkat elektabilitas capres petahana. Pada 2009 misalnya, kepuasan publik terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di atas 70%. Sejalan dengan itu, SBY keluar sebagai pemenang Pilpres 2009 dengan raupan suara di atas 60%.
Di sisi lain, Partai Demokrat sebagai partai pengusung pasangan SBY-Boediono meraup elektabilitas hingga 34,7% pasca-Pilpres 2009. Sebagaimana yang terjadi pada Partai Demokrat, efek ekor jas ini, menurut Pangi, bakalan turut dinikmati PDI-P pada Pilpres 2019.