KPU menyebut, kalau menghadirkan pasangan capres-cawapres secara bersamaan bertujuan untuk menunjukkan kekompakan mereka kepada publik.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan bakal menggelar lima putaran debat pasangan capres dan cawapres, Dengan perincian, tiga kali debat antarcapres dan dua kali antarcawapres. Namun berbeda dengan pemilu sebelumnya. Pada kali ini, semua pasangan capres-cawapres selalu hadir bersamaan. Hanya porsi berbicaranya yang dibedakan.
KPU menyebut, kalau menghadirkan pasangan capres-cawapres secara bersamaan bertujuan untuk menunjukkan kekompakan mereka kepada publik. Supaya publik makin yakin teamwork antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat. Format debat Pilpres 2024 itu merupakan kesepakatan antara KPU dan perwakilan tim sukses tiga pasangan capres-cawapres. Kesepakatan dibuat dalam pertemuan di Kantor KPU RI, Rabu (29/11).
Namun belakangan, masyarakat sipil memberikan respons negatif terhadap format debat capres dan cawapres tersebut. Khusus debat cawapres, masyarakat sipil menganggap kalau format tersebut menguntungkan salah satu cawapres. Sekaligus menimbulkan kehawatiran adanya keberpihakan KPU kepada salah satu pasangan capres-cawapres.
Lantas seperti apa sikap masing-masing tim kampanye capres dan cawapres mengenai hal itu?
Jubir Timnas AMIN Muhammad Iqbal mengaku, tidak mengetahui siapa yang membuat kesepakatan soal format debat capres dan cawapres dari Timnas AMIN. Tetapi menurutnya, dengan format seperti itu, berpotensi menguntungkan salah satu cawapres. Apalagi ada dugaan, kalau salah satu cawapres tidak memiliki kompetensi berdebat. Hal itu terindikasi dari jawaban yang disampaikan ketika menjawab pertanyaan wartawan dan publik.