Sekitar 567 orang terlibat terorisme masih berada di dalam penjara.
Pengamat terorisme dari Universitas Malikussaleh Aceh Al Chaidar, tak sepakat soal pernyataan calon presiden dari nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyebut terorisme di Indonesia hanyalah rekayasa.
Menurut dia, gejala terorisme yang belakangan marak terjadi merupakan fenomena yang nyata atau sebenarnya. Selain bukan rekayasa, aksi terorisme juga bukan proxy war. Ini merupakan realita yang terjadi saat ini.
“Mungkin Prabowo perlu membaca lagi realita ini, bahwa terorisme bukanlah rekayasa,” kata Al Chaidar kepada Alinea.id di Jakarta pada Kamis (17/1).
Sebaliknya, kata Al Chaidar, pernyataan wakil presiden nomor urut 02, KH Ma’ruf Amin, dinilai lebih tepat. Untuk mengikis terorisme, perlu ada pendekatan humanis kepada pelaku teror maupun seseorang yang pernah atau benar-benar terpapar terorisme.
Namun demikian, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut masih belum tepat dalam memandang terorisme. Pasalnya, keduanya menganggap aksi terorisme muncul dari relasi relatif dan faktor ekonomi.