Perbedaan pilihan politik terkadang membuat konflik di dalam keluarga meruncing.
Pertarungan pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno bisa terlihat di media sosial. Terkadang tak hanya sindiran, tetapi juga serangan tajam ke kubu lawan. Pertarungan itu masuk ke wilayah paling domestik: keluarga.
Perbedaan pilihan politik tak jarang membuat konflik memanas di dalam keluarga. Orang tua dan anak tak tegur sapa, suami dan istri tak harmonis. Bahkan, ada yang sampai cerai. Berdasarkan situs Mahkamah Agung (MA), pandangan politik menjadi pemicu perceraian.
Pada 2011 terjadi 285.184 perceraian di seluruh Indonesia, sebanyak 334 dipantik perbedaan politik antarpasangan. Pada 2013, perceraian terjadi sebanyak 2.094. Sebaran perceraian itu akibat perbedaan pandangan politik, terbanyak di Jawa Timur, saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.
Namun, ada pula yang berbeda pilihan politik, tetapi tetap harmonis. Misalnya, penyanyi Anang Hermansyah yang berbeda pilihan politik dengan istrinya Ashanty. Anang merupakan anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang merupakan partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.
Sedangkan Ashanty menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf. Anak sulungnya, Aurelie Hermansyah juga memilih calon 02. Namun, mereka tetap rukun dan saling menghargai.