Setidaknya 17 pasukan penjaga perdamaian juga telah tewas sejak minggu lalu.
PBB mengeluarkan seruan mendesak untuk mengakhiri kekerasan di bagian timur Republik Demokratik Kongo (DRC). Di Negara itu pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak M23 telah menewaskan sedikitnya 700 orang dan melukai 2.800 orang dalam lima hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bersama mitra pemerintah, melakukan penilaian yang mengungkap jumlah korban yang sangat besar dari konflik tersebut. Namun, para pejabat memperingatkan bahwa angka tersebut kemungkinan akan meningkat seiring dengan tersedianya lebih banyak informasi.
Badan-badan PBB mendesak diakhirinya kekerasan yang meningkat, dengan memperingatkan kondisi yang memburuk di Goma, tempat tinggal bagi sekitar 3 juta orang.
Program Pangan Dunia (WFP) telah membunyikan peringatan tentang berkurangnya persediaan makanan, air bersih, dan sumber daya medis.
“Orang-orang benar-benar kehabisan makanan, air bersih, persediaan medis, dan itu merupakan masalah besar,” kata juru bicara Shelley Thakral.